Senin, 04 Januari 2010

obligasi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Suatu perusahaan memerlukan dana yang bersumber dari luar perusahaan untuk mengembangkan usahanya. Dana luar itu, selain berupa pinjaman dari bank dapat pula dilakukan dengn surat utang, misalnya obligasi. Keuntungan dari obligasi adalah tidak ada campur tangan pemilik dana terhadap perusahaan dan tidak ada controlling terhadap perusahaan, seperti halnya perusahaan yang menerbitkan saham.dana daripenerbitan obligasi bersifat jangka panjang karena jatuh temponya rata-rata lima tahun keatas.
1.2. Rumusan Masalah
Apa pengertian obligasi
Apa saja macam-macam obligasi
Apa saja keuntungan obligasi

1.3. Tujuan
Mengetahui apa pengertian obligasi
Mengetahui apa saja macam-macam obligasi
Mengetahui apa saja keuntungan obligasi














BAB II
PEMBAHASAN

A. Arti Pengertian Obligasi / Surat Utang / Bond
Obligasi(surat utang/bond) adalah hutang / utang jangka panjang secara tertulis dalam kontrak surat obligasi yang dilakukan oleh pihak berhutang yang wajib membayar hutangnya disertai bunga (penerbit obligasi) dan pihak yang menerima pembayaran atau piutang yang dimilikinya beserta bunga (pemegang obligasi) yang pada umumnya tanpa menjaminkan suatu aktiva. Obligasi ketika pertama kali dijual dijual dengan nilai par value.
Definisi lainnya, Obligasi adalah suatu pernyataan utang dari penerbit obligasi kepada pemegang obligasi dan janji untuk membayar kembali pokok utang beserta kupon bunganya kelak pada saat tanggal jatuh tempo pembyaran. Ketentuan lain dapat juga dicantumknan dalam obligasi tersebut. Misalnya, identitas pemegang obligasi, pembatasan-pembatasan atas tindakan hukum yang dilakukan oleh penerbit
Alasan para investor membeli obligasi adalah di mana obligasi memiliki pembayaran keuntungan yang tetap pada periode tertentu serta fluktuasi harga obligasi yang mengikuti arus tingkat bunga. Tingkat bunga yang meningkat akan berdampak pada harga obligasi di pasar modal yang akan turun, dan begitu sebaliknya.
B.Jenis-Jenis Obligasi
a. Jenis obligasiBerdasarkan Definisinya
Berdasarkan definisinya, obligasi dibagi menjadi 6 jenis, yaitu sebagai berikut:
Debentures, yaitu surat utang jangka panjang yang tidak dijamin (unsecured) dengan aset tertentu.
Subordinated debentures, yaitu surat utang yang pengakuan klaimnya berada setelah secured-debt dan utang jangka panjang lainnya.
Mortgage bonds, yaitu surat utang yang dijamin dengan properti. Biasanya, nilai properti yang dijaminkan tersebut lebih besar dari mortgage bonds yang dikeluarkan.
Zero and very low coupon bonds, yaitu surat utang yang dikeluarkan dengan sedikit atau tanpa pembayaran bunga tahunan.
Jadi, obligasi tanpa bunga adalah obligasi yang tidak memberikan pembayaran bunga. Obligasi ini diperdagangkan dengan pemberian potongan harga. Pemegang obligasi menerima secara penuh pokok utang pada saat jatuh tempo obligasi.
Junk bonds, yaitu surat utang yang memiliki rating rendah, dan biasanya dikeluarkan oleh perusahaan yang mengalami masalah keuangan.
Euro bonds, yaitu surat utang yang dikeluarkan di negara dimana mata uangnya berbeda dengan mata uang yang tertera pada surat utang.
b. Jenis Obligasi berdasarkan Bunga dan Jaminan
Jenis-jenis obligasi ini antara lain:
Obligasi dengan tingkat bunga tetap
Telah ditetapkan sejak semila persentase bunga yang wajib dibayar perusahaan. Karena bunga tetap, maka pergerakan harga obligasi di pasar sekunder umumnya mempunyai arah yang berlawanan dengan pergerakan tingkat bunga yang berlaku umum.
Jadi, obligasi tingkat bunga tetap memiliki kupon bunga dengan besaran tetap yang dibayar secara berkala sepanjang masa berlakunya obligasi.
Obligasi dengan tingkat bunga mengambang
Obligasi dengan jaminan

c. Jenis Obligasi Berdasarkan Penerbinya
Dari sisi penerbit, obligasi dibagi menjadi beberapa macam, yaitu:
Corporate bond atau company bonds, yaitu obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan. Misalnya,Bank Investasi Europa atau Bank Pembangunan Asia
Government bond, yaitu obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah Pusat. Maksudnya adalah pemerintah suatu negara menerbitkan obligasi pemerintah dalam mata uang negaranya maupun obligasi pemerintah dalam denominasi valuta asing yang biasa disebut dengan obligasi internasional sovereign bonds.obligasi pemerintah terdiri atas :
Obligasi rekap, diterbitkan dalam rangka rekapitlisasi perbankan.
Surat Utang Negara (SUN), diterbitkan untuk membiayai defisit APBN
Obligasi Ritel Indonesia (ORI), sama dengan SUN namun dengan nilai nominal yang lebih kecil agar dapat dibeli secara ritel.
Obligasi syariah atau sukuk, sama dengn SUN namun berdasarkan prinsip syariah.
Municipal bond, yaitu obligasi yang diterbitkan oleh Pemda.
d. Jenis obligasi berdasarkan Sistem Pembayarannya.
1. Zero coupon bond, yaitu obligasi yang tidak mewajibkan penerbitnya membayar coupon (bungan) kepada pemegangnya.
2. Coupon bond (fixed coupun bond & Floating coupon bond), yaitu obligasi yang mewajibkan penerbit untuk membayar coupon (bunga) baik tetap (fixed coupon bond) maupun bungan mengambang (floating coupon bond)
e. Jenis Obligasi dari sisi hak penukarannya
1. Convertible bond , yaitu obligasi yang dapat ditukar dengan saham penerbitnya (ditukar saham emiten)
2. Exchangable bond , yaitu obligasi yang dapat ditukar dengan saham afiliasi milik penerbit/emiten
3. Callable bond , yaitu obligasi yang memberi hak kepada penerbitnya untuk melakukan penarikan/pelunasan pada waktu tertentu(waktu penarikan biasanya sudah diatur dalam perjanjian waktu penerbitan obligasi)
4. Putable bond , yaitu obligasi yang memberikan hak kepada pemilik/pemegang untuk menukarkan/meminta pelunasan kepada penerbit/emiten.

C. Obligasi Sebagai Sarana Investasi Yang Menguntngkan
Salah astu wahana investasi di pasar modal yang sebenarnya menguntungkan tetepi sering kurang dieksplorasi investor ritel, yakni instrumen pendapatan tetap (fixed income) atau surat utang.
Instrumen pendapatan tetap mempunyai beragam jenis yang berbeda, dari yang mempunyai jangka pendek hingga jangka panjang. Salah satu contoh dari surat utang jangka pendek (dengan jangka waktu kurang dari setahun) yang paling populer di Indonesia adalah sertifikat Bank Indonesia (SBI) serta surat perbendaharaan negara (SPN). Sementara itu, instrumen jangka menengah dan panjang yang banyak diperdagangkan, yakni obligasi yang biasanya diterbitkan pemerintah atau korporasi.
Contoh obligasi yang paling populer di Indonesia saat ini adalah surat utang negara (SUN) yang diterbitkan pemerintah. Dari segi bunganya, obligasi terdiri atas dua jenis,yaitu obligasi yang membayarkan kupon bunga dan obligasi yang tidak membayarkan kupon bunga (zero coupon bonds). Obligasi yang membayarkan kupon akan membayarkan bunga secara periodik, misalnya enam bulan sekali. Besaran kupon yang dibayar ditentukan dengan menggunakan dua cara: ditetapkan sejak awal dengan besaran bunga yang tetap, atau berbunga mengambang dengan mengikuti suku bunga acuan tertentu, misalnya suku bunga SBI.
Sementara itu, zero coupon bonds dijual pada harga diskonto terhadap nilai pokoknya. Semakin jauh tanggal jatuh temponya, semakin besar diskonto yang dikenai terhadap obligasi tersebut. Masing-masing obligasi mempunyai tingkat senioritas tersendiri relatif terhadap utang yang dimiliki penerbit. Obligasi yang dijamin dengan aset yang dimiliki penerbit biasanya mempunyai peringkat yang lebih senior daripada obligasi yang tidak memiliki jaminan (unsecured). Selain itu, ada pula obligasi junior dan obligasi subordinasi yang mempunyai peringkat yang lebih rendah daripada obligasi unsecured biasa.
Di Indonesia, penerbit surat utang yang dominan adalah pemerintah. Namun,banyak perusahaan swasta yang telah menggunakan penerbitan obligasi sebagai sarana untuk memperoleh pinjaman dari investor untuk mendanai operasi maupun ekspansi yang dilakukannya tanpa harus meminjam ke bank. Obligasi dapat diperdagangkan di pasar sekunder seperti juga saham. Namun, berbeda dengan saham, pasar sekunder atas obligasi didominasi lembaga keuangan besar terutama bank, reksa dana, sekuritas, dana pensiun, dan asuransi.
Hanya sedikit individu yang bermain langsung di pasar obligasi. Apa penyebabnya? Karena selama ini obligasi diperdagangkan dengan nominal yang cukup besar, yaitu kelipatan Rp1 miliar. Obligasi dengan nominal ratusan juta umumnya dianggap odd lot dan agak sulit diperdagangkan. Tidak heran kalau pemain di instrumen ini merupakan institusi keuangan yang mempunyai kekuatan likuiditas keuangan yang besar.
Untuk memungkinkan investor perorangan yang tidak mempunyai dana miliaran rupiah berinvestasi di obligasi, sejak 2006 pemerintah menerbitkan obligasi ritel Indonesia (ORI), yaitu surat utang pemerintah yang dapat diterbitkan dan dipasarkan pada pecahan mulai dari Rp5 juta sehingga terjangkau bagi investor ritel. ORI memperoleh tanggapan yang baik dari investor ritel sehingga saat ini sudah diterbitkan sebanyak enam seri dengan jumlah nominal yang beredar saat ini sebesar Rp40 triliun.
Sebagai alternatif lain,investor ritel dapat berinvestasi pada reksa dana pendapatan tetap yang masih akan memperoleh keringanan pembayaran pajak hingga 2013. Keuntungan yang dapat diperoleh lewat berinvestasi di obligasi berasal dari dua sumber,yaitu pendapatan bunga periodik serta keuntungan lewat selisih harga jual dan beli yang disebut capital gain. Meskipun secara keseluruhan fluktuasi harga obligasi tidak sebesar saham, kenaikan harga obligasi dapat memberikan tingkat keuntungan yang baik. Selain itu, bunga obligasi rata-rata lebih tinggi daripada suku bunga deposito sehingga menarik bagi investor jangka menengah dan panjang.
Satu hal yang penting, pajak atas bunga dan diskonto obligasi ditetapkan sebesar 15 persen, lebih rendah daripada pajak atas deposito yang 20 persen. Harga obligasi dinyatakan sebagai persentase atas nilai pokok atau nominalnya. Bila harga obligasi sama seperti nilai pokok, harga tersebut disebut harga par atau 100 persen . Bila harga obligasi turun, misalnya menjadi 92 persen, artinya kita dapat membeli obligasi dengan nilai nominal Rp1 miliar cukup dengan membayar Rp920 juta.
Obligasi ini disebut obligasi yang diperdagangkan pada diskon.Sebaliknya,bila harga obligasi 109 persen dari nilai par, kita membeli obligasi dengan nilai nominal Rp1 miliar dengan harga Rp1.090.000.000. Obligasi ini disebut sebagai obligasi yang diperdagangkan dengan harga premium. Apabila seseorang membeli obligasi dengan nominal Rp100 juta dengan harga 100 persen atau Rp100 juta kemudian menjualnya di pasar sekunder pada harga 105 persen atau Rp105 juta, berarti dia mengantongi keuntungan Rp5 juta.
Selama sebuah obligasi tidak default atau gagal bayar, saat jatuh tempo penerbit obligasi wajib untuk membayar kembali pokok obligasi pada nilai nominal. Karena itu, banyak investor yang membeli obligasi kemudian menyimpannya sampai jatuh tempo tanpa memedulikan harga pergerakan harga pasarnya karena dia tetap akan menikmati bunga atau diskonto yang menjadi haknya. Tentu saja berinvestasi di obligasi mengandung beberapa risiko. Risiko yang paling penting adalah risiko default, yakni penerbit obligasi gagal membayar bunga atau pokok.
Kemudian ada risiko suku bunga, yaitu harga obligasi akan dipengaruhi suku bunga di mana harga akan turun saat suku bunga naik dan sebaliknya. Penurunan harga tersebut sering cukup signifikan. Risiko inflasi juga perlu diperhatikan karena bila inflasi meningkat, pendapatan yang diperoleh tidak dapat menutupi penurunan nilai riil dari investasi. Risiko lain yang penting ialah risiko likuiditas. Penerbitan obligasi yang nominal totalnya terlalu sedikit sering tidak likuid sehingga bila investor harus menjual obligasi tersebut secara tiba-tiba,akan timbul kerugian karena harus dijual di bawah nilai pasar.
Selain itu, masih ada beragam risiko lain seperti risiko kurs bagi pembelian obligasi mata uang asing serta risiko bahwa obligasi dapat ditarik penerbitnya atau dicall bagi obligasi yang diterbitkan dengan fitur callable. Seluruh risiko yang ada dalam berinvestasi di obligasi perlu dipahami dan dihitung agar investor dapat memperoleh investasi yang menguntungkan dengan risiko yang terkendali.




















BAB III
PENUTUP

3.1.KESIMPULAN
Setelah membaca makalah diatas, terdapat beberapa definisi mengenai obligasi. Obligasi atau bond adalah surat utang jangka panjang yang dikeluarkan oleh peminjam, dengan kewajiban untuk membayar kepada bond holder (pemegang obligasi) sejumlah bunga tetap yang telah ditetapkan sebelumnya. Obligasi merupakan salah satu bentuk surat yang saat ini sangat marak beredar dalam kegiatan pasar modal di indonesia.
3.2.SARAN
Kepada para pembaca, kami akui makalah ini jauh dari sempurna baik secara redaksi, sistematika maupun substansinya. Oleh karena itu, kami sangat berharap kritik dan saran para pembaca demi kesempurnaan makalah selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengunjung yang baik selalu meninggalkan jejak. Kami tunggu kritik saran dan komentar anda!!!

contoh SURAT GUGATAN PERCERAIAN

SURAT GUGATAN PERCERAIAN Kepada Yth: Bapak/Ibu Ketua Pengadilan Negeri/Agama [...................] Di Tempat Dengan hormat ...